Pemkot Metro Tegaskan Lomba Kelurahan Tidak Sekedar Seremonial

0
02c5695c-92b1-4c59-97a3-4a348dfe06db

Lingkarmetro.com | METRO — Pemerintah Kota Metro melalui tim penilai lomba kelurahan berprestasi tingkat kota tahun 2025 melakukan kunjungan ke Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, Selasa (20/5/2025).

Dalam penilaian itu, Iringmulyo menampilkan semangat kolektif warga dalam mewujudkan ketangguhan pangan sebagai pondasi menuju Indonesia Emas.

Penilaian yang dipimpin Asisten I Sekretariat Daerah Kota Metro, Supriyadi meliputi tiga aspek utama, yakni bidang pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan.

 

 

 

 

 

 

Ketiganya merupakan indikator utama dalam mengukur kualitas pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat di tingkat kelurahan.

“Pelayanan tidak pernah selesai. Harus terus ditingkatkan, tidak hanya karena ada lomba atau penilaian. Yang kami lihat bukan hanya dokumen, tapi bagaimana kelurahan bisa menggerakkan masyarakat,” ujar Supriyadi.

Bidang pemerintahan mencakup aspek administrasi dan pelayanan dasar kepada warga. Sementara pada bidang kemasyarakatan, tim menilai keterlibatan aktif lembaga kemasyarakatan seperti LPM, Karang Taruna, KWT, PKK, serta pengelolaan ronda dan kegiatan sosial lainnya.

Supriyadi juga mengingatkan bahwa substansi penilaian bukan terletak pada kesiapan menjelang lomba, melainkan pada konsistensi dalam membangun kualitas pelayanan dan kehidupan warga.

 

 

 

 

 

“Kami tidak mencari seremoni. Justru yang kami nilai adalah kerja yang terus-menerus, yang tetap berjalan ketika tidak ada lomba,” tegasnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Metro untuk mendorong kelurahan sebagai simpul utama dalam pembangunan berbasis masyarakat.

Iringmulyo menjadi salah satu contoh bagaimana semangat gotong royong dan ketekunan warga dapat menjadi modal penting dalam membangun masa depan yang tangguh dan mandiri.

Lurah Iringmulyo, Yulina Sari menjelaskan bahwa tema yang diusung tahun ini adalah Kelurahan Tangguh Pangan, Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional Menuju Indonesia Emas. Tema tersebut bukan hanya slogan, tetapi telah diterjemahkan ke dalam berbagai kegiatan nyata di lingkungan warga.

Di antara program yang dijalankan adalah pengembangan kebun keluarga, pelatihan pemanfaatan pekarangan, dan kegiatan edukasi pangan sehat. Iringmulyo juga memfasilitasi kelompok wanita tani (KWT) agar lebih produktif dalam mengelola lahan dan hasil pertanian skala rumah tangga.

“Kami ingin warga tidak hanya menjadi penerima bantuan, tapi punya kemandirian pangan dari rumahnya masing-masing. Ini bagian dari visi besar kami membangun kelurahan yang berdaya,” kata Yulina.

Dalam kunjungan penilaian tersebut, suasana yang tercipta jauh dari seremonial. Warga menyambut tim penilai dengan berbagai presentasi hasil kerja mereka, mulai dari sistem data kependudukan yang terintegrasi, hingga inovasi kecil dalam pengelolaan lingkungan dan ketahanan pangan.

Partisipasi warga terlihat kuat. Di beberapa titik, warga memperlihatkan kebun gizi, pengelolaan bank sampah, hingga ruang terbuka yang digunakan sebagai pusat interaksi sosial dan ekonomi. (ADV)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *