Warga Apresiasi Respon Cepat Pemkab Lamteng Berantas Nyamuk DBD di Totokaton

Lingkarmetro.com | LAMPUNG TENGAH – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Tengah (Lamteng) bergerak cepat dalam merespons meningkatnya laporan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Dusun 1 Tanjung Kejawen, Kampung Totokaton, Kecamatan Punggur.
Langkah preventif yang dilakukan adalah kegiatan fogging atau pengasapan, yang dilakukan oleh tim gabungan dari berbagai instansi, termasuk Dinas Kesehatan Lampung Tengah, Polres Lampung Tengah beserta jajaran Polsek Punggur, personel Kodim 0411/KM, serta perangkat desa setempat.
Kegiatan fogging ini dilakukan sebagai bagian dari upaya darurat pemerintah dalam menekan penyebaran virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti, terutama mengingat peningkatan kasus DBD yang sering terjadi pada musim hujan.
Pengasapan ini menyasar area pemukiman warga, tempat penampungan air, selokan, hingga lahan terbuka yang berpotensi menjadi sarang nyamuk di dusun setempat.
Kepala Dusun 1 Tanjung Kejawen, Hardivianto, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas respon cepat Pemkab Lampung Tengah dalam menanggapi keluhan warganya. Ia mengungkapkan bahwa laporan mengenai adanya kasus DBD di wilayahnya telah segera direspons dengan tindakan nyata dalam waktu singkat.
“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat yang diambil pemerintah. Ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah daerah benar-benar memperhatikan kesehatan masyarakat. Kami berharap langkah-langkah preventif seperti ini terus dilakukan untuk mencegah penyebaran DBD yang lebih luas,” kata Hardivianto di sela kegiatan fogging disusunnya, Senin (27/1/2025).
Pria yang akrab disapa Anto itu juga menjelaskan bahwa kegiatan fogging ini merupakan langkah darurat untuk membunuh nyamuk dewasa yang membawa virus dengue.
Namun, masyarakat juga diimbau untuk tidak hanya bergantung pada fogging, melainkan harus aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan langkah 3M Plus.
“Fogging ini memang penting, tetapi yang lebih penting adalah kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah genangan air yang menjadi sarang nyamuk. Kita tidak bisa hanya mengandalkan fogging saja,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Kepala Kampung Totokaton, Agus Iwan Setia, juga menyampaikan terima kasihnya kepada tim gabungan yang telah turun langsung ke lapangan. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara masyarakat dan pemerintah dalam menekan penyebaran DBD serta berharap agar tindakan serupa dapat dilakukan di wilayah lain yang berpotensi mengalami kasus serupa.
“Ini adalah bentuk sinergi yang sangat kami butuhkan. Kami berterima kasih kepada Pemkab Lampung Tengah, serta kepada TNI dan Polri yang selalu sigap membantu masyarakat dalam situasi seperti ini. Kami berharap tindakan preventif seperti penyuluhan dan sosialisasi juga bisa terus ditingkatkan,” ujar Agus Iwan Setia.
Kepala Kampung tersebut juga mengajak warga untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan masing-masing.
“Kami siap mendukung penuh segala upaya dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat. Kami berharap masyarakat juga lebih peduli dalam mencegah penyebaran penyakit dengan melakukan langkah-langkah sederhana seperti menjaga kebersihan lingkungan rumah,” pungkasnya
Warga Dusun 1 Tanjung Kejawen menyambut baik kegiatan fogging ini dan berharap agar kegiatan serupa bisa dilakukan secara berkala, terutama di musim penghujan yang rawan penyebaran DBD.
“Kami merasa lebih tenang setelah ada fogging ini, karena sebelumnya banyak tetangga kami yang terkena DBD. Kami juga berharap pemerintah terus memberikan edukasi agar kami lebih paham cara pencegahan yang benar,” ucap Rama salah satu keluarga korban DBD di dusun setempat.
Selain itu, beberapa warga berharap adanya pemberian bantuan seperti bubuk abate dan edukasi lebih lanjut mengenai bahaya DBD serta cara pencegahannya. Kegiatan fogging yang dilakukan di Kampung Totokaton merupakan salah satu bentuk komitmen Pemkab Lampung Tengah dalam menjaga kesehatan masyarakat dari ancaman DBD.
Namun, upaya pencegahan tidak dapat dilakukan hanya oleh pemerintah saja. Peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan serta kesadaran akan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk menjadi kunci utama dalam menekan angka penyebaran DBD.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan kasus DBD di Lampung Tengah dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga masyarakat dapat hidup lebih sehat dan terbebas dari ancaman penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. (Red)