Wujudkan Ekonomi Mandiri, Pemkot Metro Rancang Budidaya Lele Serentak di 22 Kelurahan

0
c4f3e26b-2224-4cfc-85fb-6a09ee5061ee

Lingkarmetro.com | METRO – Pemerintah Kota (Pemkot) Metro berencana merancang program ambisius di sektor perikanan darat dengan membangun usaha peternakan ikan lele di setiap kelurahan.

Langkah ini diharapkan menjadi salah satu penggerak baru perekonomian warga sekaligus memperluas lapangan kerja berbasis pemberdayaan masyarakat.

Rencana tersebut disampaikan langsung Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana usai melakukan peninjauan lapangan ke dua lokasi pembudidayaan ikan lele, yakni di Kelurahan Hadimulyo Timur, Kecamatan Metro Pusat, dan Kelurahan Tejosari, Kecamatan Metro Timur, Rabu (13/8/2025).

“Saya sedang mempersiapkan program pemberdayaan ekonomi masyarakat di masing-masing kelurahan yang ada di Metro. Kita akan coba, apakah tahun depan masing-masing kelurahan masyarakatnya sudah bisa beternak lele,” ucapnya.

Foto : Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana di dampingi staf ahli dan kepala DKP3 Kota Metro saat meninjau dua lokasi pembudidayaan ikan lele. (Red/Lingkarmetro)

 

 

 

 

 

Menurutnya, untuk memastikan program ini dapat berjalan maksimal, Pemkot melakukan serangkaian pengamatan teknis di lapangan bersama staf ahli dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (KP3).

Dari hasil tinjauan awal, Rafieq menilai proses pembudidayaan ikan lele memerlukan penanganan yang teliti serta pemahaman teknis yang baik agar tidak mengalami kegagalan seperti yang pernah terjadi pada program serupa di daerah lain.

“Saya lihat memang ada proses yang harus dilakukan secara hati-hati dan pembelajaran yang baik agar ketika program ini berjalan diharapkan tidak gagal dan bisa beroperasi secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Rafieq menekankan bahwa program ini akan disusun secara matang, mulai dari penyediaan bibit berkualitas, pendampingan teknis, hingga strategi pemasaran. Ia juga menegaskan pentingnya langkah bertahap dalam implementasi untuk menghindari kerugian modal masyarakat.

“Banyak program seperti ini yang berakhir gagal karena kurangnya persiapan. Maka peninjauan ini adalah bagian dari upaya pemantapan. Kita ingin perekonomian masyarakat terus berjalan, bukan sebentar lalu berhenti,” tegasnya.

Diketahui, saat ini harga ikan lele di pasaran cukup stabil, yakni sekitar Rp18 ribu per kilogram di tingkat petani dan Rp24 ribu di tingkat pengecer. Dengan harga tersebut, peluang usaha budidaya lele dinilai menjanjikan jika dikelola secara profesional dan terintegrasi.

Pemkot Metro menargetkan pada tahun 2026 seluruh kelurahan sudah memiliki kelompok pembudidaya lele mandiri yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah, mulai dari pelatihan hingga akses permodalan.

“Program ini juga diharapkan menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan kota serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata,” tandasnya. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *