Waspadai Dampak Gawai, Dinkes Metro Imbau Orang Tua Batasi Penggunaan Handphone Anak

0
b9d695ce-447d-49be-849e-1a13542faf78

Foto : Sekertaris Dinas Kesehatan Kota Metro, dr. Redho Akbar saat dikonfirmasi di kantornya. (Red/lingkarmetro)

Lingkarmetro.com | METRO — Menyikapi maraknya penggunaan gawai di kalangan peserta didik baru, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro memberikan imbauan tegas kepada para orang tua untuk membatasi akses anak terhadap perangkat digital, khususnya telepon pintar (smartphone).

Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya menyelamatkan generasi muda dari berbagai dampak negatif penggunaan gawai yang berlebihan.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Metro, dr. Achmad Redho Akbar, menyampaikan keprihatinannya terhadap kecenderungan anak-anak usia sekolah, terutama siswa baru, yang terlalu lekat dengan gawai.

Mereka menggunakan smartphone bukan hanya untuk belajar, tetapi juga untuk mengakses konten-konten digital dan media sosial yang belum tentu sesuai dengan usia dan perkembangan psikologis mereka.

“Anak-anak saat ini sangat rentan terhadap paparan konten digital yang tidak sehat, baik secara visual maupun emosional. Jika tidak dikendalikan, hal ini bisa berdampak pada kesehatan mata, kestabilan emosi, bahkan kesehatan jiwa mereka,” kata dr. Redho kepada awak media, Selasa (15/7/2025).

Menurutnya, ketergantungan anak pada gawai bisa menimbulkan gangguan tidur, isolasi sosial, menurunnya konsentrasi belajar, hingga timbulnya perilaku agresif atau pasif karena terpaan konten digital yang tidak sesuai. Belum lagi risiko gangguan mata yang meningkat akibat menatap layar dalam durasi panjang tanpa pengawasan.

Dokter tersebut juga mengungkapkan bahwa imbauan ini juga merupakan bagian dari tindak lanjut amanat Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso, yang sangat menaruh perhatian terhadap tumbuh kembang anak-anak di Kota Metro sebagai generasi emas penerus daerah.

Dalam berbagai kesempatan, Wali Kota selalu menekankan pentingnya keterlibatan keluarga dalam mendampingi proses tumbuh kembang anak, termasuk dalam hal mengakses teknologi.

“Pak Wali Kota juga mengajak para ayah khususnya, untuk lebih aktif dalam mendampingi anak. Bahkan beliau menghimbau agar orang tua, terutama sang ayah, bisa mengantar dan menjemput anak ke sekolah setiap hari. Ini bukan hanya soal transportasi, tetapi juga bagian dari keterlibatan emosional dan pendidikan karakter,” jelas dr. Redho.

Ia menambahkan, kebiasaan sederhana seperti mengantar jemput anak dapat menjadi waktu berkualitas antara orang tua dan anak. Dalam perjalanan singkat itulah percakapan, nasihat, dan perhatian bisa mengalir, yang sering kali hilang karena kesibukan orang tua di era modern ini.

Dalam pengamatannya, dr. Redho juga menyoroti tren konsumsi konten digital di kalangan anak-anak yang semakin sulit dikendalikan. Banyak di antara mereka yang tanpa sadar terpapar konten kekerasan, pornografi terselubung, hingga ujaran kebencian yang tersebar di media sosial.

“Internet adalah pisau bermata dua. Jika tidak diawasi, ia bisa melukai lebih dalam dibanding ancaman fisik. Orang tua perlu sadar bahwa anak-anak membutuhkan bimbingan bukan hanya di dunia nyata, tapi juga di dunia maya,” ungkapnya.

Dinkes Metro juga mengajak sejumlah pihak, termasuk sekolah dan lembaga keagamaan, untuk menyosialisasikan dampak negatif penggunaan gawai yang tidak terkontrol. Edukasi tentang digital parenting pun digencarkan, dengan harapan orang tua memiliki kesadaran dan kemampuan yang cukup untuk membimbing anak di era teknologi ini.

Dinas Kesehatan berharap para orang tua tidak hanya membatasi secara teknis penggunaan gawai, tetapi juga menciptakan ruang interaksi yang lebih sehat di rumah. Waktu keluarga yang berkualitas, pola komunikasi terbuka, serta pendekatan penuh kasih sayang menjadi benteng utama dari serangan pengaruh negatif digital.

“Pendidikan karakter dan kesehatan anak bukan hanya tugas guru di sekolah, tetapi tanggung jawab utama orang tua. Mari kita ciptakan lingkungan yang sehat secara fisik, mental, dan emosional bagi anak-anak kita. Kota Metro harus jadi kota ramah anak, dimulai dari rumah masing-masing,” tandasnya.

Imbauan ini pun disambut positif oleh sejumlah orang tua di Metro. Mereka menyadari bahwa di tengah kemajuan teknologi, pengawasan dan pendampingan orang tua tak bisa ditawar. Harapan besar pun menggantung pada kolaborasi antara sekolah, pemerintah, dan orang tua untuk membentuk generasi cerdas, sehat, dan berkarakter kuat di Kota Metro. (Red)

 

Foto : Sekertaris Dinas Kesehatan Kota Metro, dr. Redho Akbar saat dikonfirmasi di kantornya. (Red/lingkarmetro)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *