FGD Tinjau Kurikulum 2025, Siapkan Lulusan Hadapi Dunia Industri Digital

0
0a0bdbc2-9d1c-4783-9ea4-d7f34b6e97af

Lingkarmetro.com | METRO – Fakultas Ilmu Komputer Universitas Muhammadiyah (UM) Metro menegaskan komitmennya untuk menyiapkan lulusan yang tangguh di era transformasi digital. Hal itu ditandai dengan digelarnya Focus Group Discussion (FGD) bertema “Peninjauan Kurikulum 2025 Program Studi S1 Ilmu Komputer” di Aula Gedung KH Mas Mansyoer, Kampus 3 UM Metro, Jumat (24/10/2025).

Acara yang berlangsung di bawah langit cerah itu menjadi ruang strategis bagi para akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan untuk mengevaluasi sekaligus memperbarui arah pendidikan teknologi informasi di kampus Muhammadiyah terbesar di Lampung tersebut.

FGD ini menghadirkan narasumber dari APTIKOM Lampung dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Metro, serta melibatkan stakeholder dan alumni yang peduli terhadap mutu lulusan. Hadir pula Wakil Rektor I Bidang Akademik dan SDM, Dr. Rahmad Bustanul Anwar, Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Sudarmaji, M.MKom, para dosen, dan panitia kegiatan.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Sudarmaji, M.MKom, menegaskan pentingnya penyusunan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) agar selaras dengan tuntutan industri dan perkembangan teknologi yang begitu cepat.

“Tujuan utama kegiatan ini adalah memperbarui kurikulum sesuai kebutuhan lapangan kerja. Dunia industri dan teknologi terus berubah, dan program studi harus mampu mengikuti. Mahasiswa kita harus punya kompetensi yang bisa langsung terserap di dunia kerja,” ujar Sudarmaji.

Ia menambahkan, Fakultas Ilmu Komputer akan terus memperkuat kerja sama dengan berbagai lembaga, terutama dengan APTIKOM, untuk memastikan arah pembelajaran dan capaian lulusan sejalan dengan standar kompetensi nasional maupun internasional.

Sementara itu, Wakil Rektor I UM Metro, Dr. Rahmad Bustanul Anwar, menyoroti pentingnya penyesuaian kurikulum dengan kebijakan terbaru Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), terutama Permendikti Saintec Nomor 39 Tahun 2025.

“Kita perlu melihat capaian dari kurikulum 2020, apa yang sudah berjalan dan apa yang perlu diperbaiki. Hasil FGD ini akan menentukan arah pengembangan empat tahun ke depan,” jelasnya.

Rahmad menegaskan bahwa penyusunan kurikulum baru harus mengacu pada pedoman akademik universitas yang kini tengah diselaraskan dengan regulasi nasional. “Kita targetkan pedoman akademik selesai akhir bulan ini, sehingga kurikulum baru dapat langsung menyesuaikan dengan Permendikti yang terbaru,” imbuhnya.

Diskusi yang berlangsung dinamis itu memunculkan banyak masukan penting dari stakeholder dan alumni. Mereka menyoroti kebutuhan kompetensi baru di bidang artificial intelligence, data science, keamanan siber, serta literasi digital yang kini menjadi tuntutan industri global.

FGD ini menjadi momentum bagi Fakultas Ilmu Komputer UM Metro untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, antara kampus, dunia usaha, dan instansi pemerintah, guna memastikan setiap lulusan memiliki daya saing yang tinggi.

“Kami berharap hasil FGD ini menjadi pijakan kuat untuk membangun kurikulum yang adaptif, inovatif, dan berorientasi masa depan. Ini bukan hanya pembaruan dokumen akademik, tapi langkah konkret mencetak generasi digital yang berakhlak dan berdaya saing,” tutup Sudarmaji.

Dengan semangat pembaruan dan kolaborasi, Fakultas Ilmu Komputer UM Metro menatap 2025 sebagai tahun transformasi menuju kurikulum yang lebih responsif terhadap perubahan zaman, kurikulum yang bukan hanya mencetak sarjana komputer, tetapi problem solver bagi dunia kerja dan masyarakat. (Agus)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *