Kader HMI UDW Metro dan Harapan Menjadi Komisariat Penuh

0
0cebdb95-fbc0-48fa-b1d1-25dae0c3013d

Lingkarmetro.com | METRO – “Selamat datang di kampus kader HMI, Universitas Dharma Wacana Metro. Kampusnya calon pemimpin masa depan.” Kalimat ini bukan sekadar slogan. Ia adalah gema semangat yang hidup di dada para mahasiswa Universitas Dharma Wacana (UDW) Metro yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Bagi mereka, setiap kata dalam seruan itu adalah doa, janji, dan perjuangan. Sebuah tekad untuk menjadikan kampus sebagai tempat lahirnya kader umat dan bangsa, generasi muda yang berpikir ilmiah, berakhlak, dan berjiwa kepemimpinan.

Kini, kader-kader HMI di UDW Metro tengah menapaki fase penting dalam perjalanan organisasinya. Mereka berjuang mengokohkan eksistensi dan berbenah menuju satu cita-cita besar, yaitu menjadi Komisariat Penuh HMI di bawah naungan HMI Cabang Metro.

Bagi mereka, status komisariat penuh bukan hanya simbol pengakuan struktural, tetapi juga puncak dari proses panjang pengkaderan, dedikasi, dan konsistensi gerakan.

Dari perjuangan sunyi menuju panggung pengakuan, HMI UDW Metro lahir dari semangat sekelompok mahasiswa yang percaya bahwa kampus bukan hanya ruang akademik, tapi juga tempat menempa karakter dan nilai perjuangan.

Di awal berdirinya, jumlah kader mereka bisa dihitung dengan jari. Namun keterbatasan itu justru melahirkan kekuatan baru, yaitu solidaritas dan idealisme yang tak tergoyahkan.

“Dulu kami memulai memang tidak dari nol. Tak punya sekretariat, tak punya dana besar, tapi kami punya semangat. HMI mengajarkan kami arti perjuangan tanpa pamrih,” kata salah satu kader senior yang kini sudah menjadi dosen di UDW Metro, Kamis (23/10/2025).

Dalam keterbatasan, mereka tetap menggelar Latihan Kader I (LK I) meski harus bergabung dengan komisariat lainnya, forum diskusi, kajian keislaman, dan kegiatan sosial kemahasiswaan. Perlahan, nama HMI mulai dikenal di lingkungan kampus. Dari ruang diskusi kecil, kini mereka menjadi bagian penting dari denyut kehidupan intelektual di UDW Metro.

Tidak berlebihan jika para kader HMI kini menyebut UDW Metro sebagai kampus kader HMI. Bagi mereka, universitas ini bukan hanya tempat menuntut ilmu, tetapi juga rumah ide dan ruang perjuangan.

“Selamat datang di kampus kader HMI. Universitas Dharma Wacana Metro, kampusnya calon pemimpin masa depan,” menjadi semboyan yang mereka tanamkan di setiap langkah perjuangan.

Makna semboyan itu bukan sekadar soal kebanggaan, tapi cerminan cita-cita. Bahwa dari kampus inilah, kader ingin menumbuhkan pemimpin yang mampu berpikir kritis, berakhlak mulia, dan memiliki visi membangun umat.

“Bagi kami, menjadi kader HMI bukan soal titel, tapi soal tanggung jawab. Kami dilatih berpikir dengan nalar, berbicara dengan ilmu, dan bertindak dengan nilai. Itu yang membedakan kami dari sekadar aktivis biasa,” tutur Arby Pratama salah seorang kader HMI di UDW Metro.

Perjuangan menuju status komisariat penuh kini menjadi prioritas HMI UDW Metro. Dalam struktur organisasi HMI, status tersebut bukan hanya tanda sah berdirinya komisariat di tingkat universitas, tetapi juga pengakuan atas kematangan kaderisasi, administrasi, dan kegiatan intelektual.

“Kami sudah melewati banyak tahap. Jumlah kader kami terus bertambah, kegiatan kaderisasi rutin berjalan, dan kami juga aktif berkolaborasi dengan organisasi lain. Harapan kami, semoga segera diusulkan, dibahas hingga diresmikan menjadi komisariat penuh,” ucapnya.

Dalam setiap prosesnya, HMI selalu menanamkan nilai Yakin Usaha Sampai (Yakusa), sebuah keyakinan bahwa setiap perjuangan yang dilandasi niat baik akan sampai pada hasil terbaik.

“Kami kader HMI UDW Metro tumbuh tanpa banyak fasilitas, tapi punya konsistensi yang jarang. InsyaAllah, jika terus menjaga semangat dan nilai perjuangan, status komisariat penuh bukan lagi impian tapi bisa jadi kenyataan,” ucap Muhammad Rafiq, kader HMI FISIP UDW Metro.

Para kader HMI UDW Metro memahami bahwa perjuangan mereka bukan semata untuk eksistensi organisasi, tetapi untuk menyiapkan diri menjadi pemimpin masa depan.

“HMI melatih kami berpikir kritis terhadap realitas sosial, tapi juga mengajarkan adab dan empati. Kami belajar bahwa menjadi pemimpin bukan berarti berkuasa, tapi melayani,” ujarnya.

Meski dikenal dengan identitas “kampus kader HMI,” para kader menegaskan bahwa semangat mereka bersifat inklusif. HMI membuka ruang dialog dan kerja sama dengan semua pihak, baik organisasi intra kampus maupun ekstra.

“Kami ingin HMI menjadi rumah bagi siapa pun yang ingin belajar dan berkembang. Kami tidak membeda-bedakan. Justru kami ingin menjadi jembatan bagi gerakan mahasiswa agar lebih produktif dan beretika,” jelas Rafiq

Semangat kolaborasi ini menjadi kunci agar HMI UDW Metro terus relevan di tengah tantangan zaman yang kian kompleks. Dengan tetap memegang nilai-nilai Islam dan semangat keilmuan, mereka bertekad menjadikan HMI sebagai ruang pembentukan karakter yang terbuka, modern, dan berdaya guna.

Di balik segala dinamika dan keterbatasan, ada satu hal yang tak berubah yaitu optimisme. Para kader HMI di UDW Metro percaya bahwa perjuangan mereka hari ini akan menjadi fondasi lahirnya pemimpin masa depan bangsa.

Mereka tak sekadar ingin membangun organisasi yang kuat, tapi juga menanamkan nilai-nilai kepemimpinan yang berakar pada keilmuan dan keimanan. Dari ruang-ruang diskusi kecil, dari sekretariat sederhana, dari kampus di Kota Metro mereka menulis sejarah baru tentang bagaimana perjuangan dimulai dari niat dan kerja keras.

Kini, seluruh kader HMI di UDW Metro menatap masa depan dengan keyakinan yang sama bahwa perjuangan mereka untuk menjadi komisariat penuh adalah bagian dari tanggung jawab sejarah. Mereka tidak hanya ingin diakui secara struktural, tetapi juga secara moral sebagai pelanjut estafet perjuangan umat dan bangsa.

“Selamat datang di kampus kader HMI, Universitas Dharma Wacana Metro. Kampusnya calon pemimpin masa depan. Slogan ini bukan hanya ucapan selamat datang, tapi deklarasi keyakinan. Bahwa dari kampus ini, kami siap melahirkan berproses dan menulis sejarah baru. Yakusa,” tandasnya. (Red)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *