Walikota Metro Sentil ASN yang Lalai Beribadah
Lingkarmetro.com | METRO – Apel mingguan yang digelar di halaman Kantor Pemerintah Kota Metro berubah menjadi momen refleksi spiritual bagi ratusan aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai pemerintah, Senin (6/10/2025).
Walikota Metro, H. Bambang Iman Santoso, menegaskan bahwa peningkatan kualitas ibadah merupakan fondasi utama dalam membangun mentalitas pelayanan publik yang bersih, jujur, dan bertanggung jawab.
Dalam amanatnya, Walikota menyoroti fenomena pegawai yang terkadang lalai terhadap kewajiban beribadah. Menurutnya, ibadah apapun agama yang dianut bukan sekadar ritual, melainkan sumber kekuatan moral dalam melaksanakan tugas sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.
“Saya mengajak kita semua yang bekerja sebagai abdi negara, abdi masyarakat di lingkungan Pemerintah Kota Metro untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Tidak ada alasan bagi kita untuk meninggalkan ibadah, apapun agamanya. Saat beribadah, kita sejatinya sedang bersyukur atas nikmat yang diberikan,” kata Bambang.
Walikota juga menekankan bahwa kualitas pelayanan publik sejatinya berbanding lurus dengan kesadaran spiritual aparatur. ASN yang rajin beribadah, katanya, akan lebih mampu menjaga integritas, disiplin, dan tanggung jawab.

*Ini harus menjadi introspeksi bagi kita semua. Dengan memperbanyak ibadah dan bersyukur, otomatis kita akan meningkatkan kinerja sebagai abdi negara. Ingat, pelayanan terbaik kepada masyarakat bukan hanya dipertanggungjawabkan kepada atasan, tetapi juga di hadapan Tuhan,” ujarnya.
Bambang bahkan mengingatkan pegawai untuk tidak terlena ketika berada di luar pengawasan pimpinan. Ia menggunakan istilah CCTV Tuhan sebagai metafora atas pengawasan ilahi yang tak pernah tidur.
“Bekerjalah dengan sebaik-baiknya. Saat tidak diawasi pimpinan, tetap ada CCTV Tuhan yang memantau. Semua keputusan, termasuk kebijakan yang kita ambil, akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Mari kita jaga lisan, tangan, dan kaki kita agar tidak salah melangkah,” pesan Walikota.
Pesan Walikota ini dinilai sebagai sindiran halus terhadap fenomena pegawai yang abai dalam menjalankan nilai-nilai spiritual dan moralitas kerja. Bambang mengingatkan, kesehatan dan nikmat hidup yang sering dianggap remeh adalah alasan mendasar untuk bersyukur.
“Sehat itu mahal. Coba perhatikan tubuh kita yang masih berfungsi dengan baik, itu nikmat luar biasa. Jangan sia-siakan dengan malas beribadah. Karena tanpa rasa syukur, sulit bagi kita memberikan pelayanan tulus kepada masyarakat,” katanya lagi.
Dalam perspektif administrasi publik, arahan Walikota Metro ini tidak sekadar imbauan religius, tetapi strategi membangun budaya kerja berbasis spiritualitas. Pemerintah daerah selama ini kerap menghadapi persoalan klasik, mulai dari rendahnya disiplin ASN hingga praktik birokrasi yang kurang responsif terhadap kebutuhan warga.
Dengan menekankan ibadah sebagai fondasi moral, Walikota berupaya menanamkan kesadaran bahwa setiap kebijakan dan tindakan pelayanan publik memiliki konsekuensi duniawi dan ukhrawi. Hal ini sekaligus menjadi pengingat bahwa jabatan hanyalah amanah yang kelak harus dipertanggungjawabkan.
Pesan Walikota Bambang Iman Santoso ini menegaskan arah kepemimpinannya, birokrasi yang tidak hanya profesional secara teknis, tetapi juga berakar pada nilai-nilai spiritual. Dalam visi itu, ASN diharapkan menjadi teladan tidak hanya di kantor, tetapi juga dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. (Adv)
![]()
