Rafieq Dorong UMM Tingkatkan Riset dan Inovasi Teknologi Informasi

0
d759b105-76d7-447b-8e8b-c9ae4d158179

Lingkarmetro.com | METRO – Ribuan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Metro (UMM) resmi memulai perjalanan akademiknya melalui kegiatan Masa Ta’aruf Mahasiswa (Mastama) tahun 2025 yang digelar di halaman kampus setempat, Kamis (28/8/2025).

Acara penyambutan mahasiswa baru itu tidak hanya menjadi ajang orientasi, tetapi juga panggung refleksi penting tentang peran perguruan tinggi di era digitalisasi dan disrupsi teknologi.

Rektor UMM, Dr. Nyoto Suseno menyampaikan bahwa jumlah mahasiswa baru yang terdaftar tahun ini mencapai 1.110 orang yang terdiri dari 383 laki-laki dan 727 perempuan. Angka ini menjadi cermin bahwa kampus berbasis Muhammadiyah tersebut masih menjadi pilihan strategis bagi calon mahasiswa di Lampung dan sekitarnya.

“Kami mohon dukungan dari Pemerintah Kota Metro untuk menyambut para mahasiswa baru yang akan belajar dan berkontribusi bagi kota ini,” kata Dr. Nyoto.

Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana menegaskan bahwa keberadaan mahasiswa baru bukan sekadar tambahan jumlah penduduk kampus, melainkan investasi intelektual yang harus diarahkan pada riset, inovasi, dan penguasaan teknologi informasi.

Foto : Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana saat menyampaikan sambutannya dalam kegiatan Mastama UMM. (Red/lingkarmetro)

“Perguruan tinggi bukan hanya tempat mencetak sarjana, tetapi juga pemimpin dan pemikir bangsa yang mampu menjawab tantangan zaman. Karena itu, saya mendorong Universitas Muhammadiyah Metro untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, memperkuat riset, dan mengembangkan inovasi berbasis teknologi informasi,” tegas Rafieq.

Dalam pandangan Rafieq, riset dan inovasi berbasis teknologi tidak boleh berhenti sebagai jargon akademik. UMM, harus berani keluar dari zona nyaman dengan memperluas jejaring kolaborasi baik dengan pemerintah, dunia usaha, maupun perguruan tinggi lainnya. Tanpa langkah konkret, kampus berisiko tertinggal di tengah persaingan global yang kian ketat.

Rafieq juga menyinggung pentingnya Prinsip Merdeka Belajar ala Ki Hajar Dewantara yang diusung pemerintah. Menurutnya, semangat itu harus benar-benar dijadikan pedoman agar mahasiswa tidak hanya piawai secara teori, tetapi juga mampu menghasilkan karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Jangan sampai perguruan tinggi hanya berhenti pada seremoni. Era digitalisasi menuntut UMM untuk melahirkan mahasiswa yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing global, tetapi tetap berpijak pada nilai-nilai kebangsaan,” ujarnya.

Di tengah gempuran digitalisasi, Rafieq juga memperingatkan tentang bahaya radikalisme dan hoaks yang bisa menyusup ke lingkungan kampus. Menurutnya, mahasiswa sebagai agen perubahan harus cerdas memfilter informasi, bukan menjadi korban dari arus informasi yang menyesatkan.

“Saya berharap mahasiswa UMM tidak terjerumus dalam paham liberalisme, sekularisme, maupun radikalisme, dan tidak mudah terpengaruh berita bohong. Itu bisa merusak citra kampus sekaligus menodai nilai persatuan bangsa,” kata Rafieq dengan nada serius.

Peringatan ini sekaligus menjadi tantangan bagi pimpinan kampus untuk memperkuat pendidikan karakter kebangsaan, sehingga mahasiswa tidak hanya unggul di bidang teknologi dan riset, tetapi juga berakar pada ideologi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

Kehadiran lebih dari seribu mahasiswa baru di UMM juga dinilai Rafieq sebagai peluang strategis bagi Kota Metro. Sebagai kota pendidikan, Metro dituntut mampu menjadikan mahasiswa sebagai penggerak pembangunan, bukan sekadar pendatang yang menambah beban infrastruktur.

“UMM punya peran penting sebagai mitra strategis pemerintah. Jika riset dan inovasi terus digalakkan, maka Metro bukan hanya dikenal sebagai kota pendidikan, tetapi juga kota yang melahirkan solusi untuk persoalan bangsa,” tandasnya.

Dengan pernyataan tajam itu, Rafieq seolah mengirim pesan bahwa masa depan Metro bahkan Indonesia tergantung pada seberapa serius perguruan tinggi menjalankan fungsinya. (Adv)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *