Kader Posyandu Metro Dipacu Jadi Garda Depan 6 Layanan Dasar

Lingkarmetro.com | METRO – Posyandu di Kota Metro kini tengah melangkah ke arah baru. Bukan sekadar tempat timbang balita atau imunisasi ibu dan anak, melainkan menjadi pusat pelayanan masyarakat yang lebih luas dan komprehensif.
Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Dr. Eko Hendro Saputra, ST., M.Kes, saat membuka Advokasi dan Koordinasi Tim Pembina Posyandu Tingkat Kota di Grand Skuntum, Kamis (21/8/2025).
Acara yang digelar selama dua hari, 21–22 Agustus itu, diikuti Tim Pembina Posyandu tingkat kota, kecamatan, dan puskesmas se-Kota Metro. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Eko mengajak seluruh kader dan tim pembina Posyandu untuk berkomitmen penuh mewujudkan Posyandu dengan 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM).
“Optimalkan peran pendampingan dan pembinaan kepada kader Posyandu. Integrasikan layanan pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketenteraman dan ketertiban umum, serta sosial dan pemberdayaan masyarakat melalui Posyandu,” tegasnya dalam sambutan mewakili Wali Kota Metro.
Konsep Posyandu 6 SPM merupakan inovasi yang lahir dari Permendagri Nomor 13 Tahun 2024. Posyandu tidak lagi terbatas pada isu kesehatan, melainkan juga menjadi ruang kolaborasi untuk enam bidang layanan dasar yaitu Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat.
Artinya, Posyandu kini punya wajah baru. Ia hadir bukan hanya sebagai penjaga tumbuh kembang anak-anak, tetapi juga mitra pemerintah dalam membangun kualitas hidup masyarakat dari berbagai aspek.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Tim Pembina Posyandu Tingkat Kota Metro, Ny. Hj. Eni Sumiati, S.IP. Staf Ahli Bidang SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Setda Kota Metro, dr. Silfia Naharani, serta Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Metro, Wahyuningsih, S.KM., M.Kes.
Antusiasme tampak jelas ketika para peserta berdiskusi mengenai bagaimana peran Posyandu dapat menjadi motor penggerak perubahan sosial di masyarakat.
Narasumber dari Bappeda, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Dinas Kesehatan memberikan pandangan mendalam tentang strategi mengintegrasikan program di level akar rumput.
Di penghujung acara, dilakukan penandatanganan komitmen bersama oleh Tim Pembina Posyandu kecamatan se-Kota Metro. Momentum ini menjadi simbol kuat bahwa gerakan Posyandu 6 SPM bukan sekadar wacana, tetapi kesepakatan nyata untuk diwujudkan.
“Pentingnya membangun kolaborasi lintas sektor sehingga Posyandu benar-benar menjadi pusat layanan kesehatan masyarakat yang mandiri, berkualitas, dan berkelanjutan,” tandas kepala Dinas Kesehatan Kota Metro.
Dengan semangat baru ini, Posyandu di Metro diharapkan menjadi model bagi daerah lain. Ia bukan lagi hanya tempat berkumpulnya ibu-ibu di hari penimbangan, melainkan wadah kolaborasi yang menghadirkan harapan.
Posyandu kini adalah ruang kebersamaan, tempat solusi ditemukan, dan titik awal lahirnya masyarakat Metro yang lebih sehat, cerdas, tertib, dan sejahtera. (ADV)