Puting Beliung Hantam Metro, Wali Kota Perintahkan Bantuan Cepat dan Tanpa Potongan

Lingkarmetro.com | METRO – Hujan deras disertai angin puting beliung yang menerjang Kecamatan Metro Utara pada Minggu (27/7/2025) lalu menyebabkan sedikitnya 225 rumah warga rusak, dengan dampak terparah terjadi di Kelurahan Karangrejo.
Dalam merespons kondisi tersebut, Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso menginstruksikan agar bantuan bagi korban bencana disalurkan secepat mungkin, tanpa potongan, dan tanpa dipersulit oleh prosedur birokrasi.
Dalam penyaluran bantuan simbolis yang digelar di wilayah RT 15 RW 04, Kelurahan Karangrejo, Wali Kota Metro didampingi Wakil Wali Kota, Dr. M. Rafieq Adi Pradana turun langsung menyapa para korban dan menyerahkan bantuan.
“Terkait bantuan ini, saya minta semua OPD terkait melakukan pengawasan. Saya nggak mau dengar ada masyarakat yang kesulitan atau terlambat menerima bantuan,” tegas Wali Kota Bambang di hadapan warga dan awak media, Jum’at (1/8/2025).
Wali kota juga meminta peran aktif media dalam mengawasi penyaluran bantuan agar tidak ada keterlambatan, terutama terkait pembukaan rekening untuk penerimaan dana dari Bank Lampung.
“Tolong teman-teman media sama-sama kita awasi. Jangan sampai karena lambat dalam pengurusan rekening, masyarakat yang terdampak puting beliung ini terhambat mendapatkan bantuan,” ujarnya.
Bambang mengingatkan seluruh jajaran, mulai dari OPD, camat, lurah, hingga pihak bank, untuk tidak mempersulit proses penyaluran bantuan. Bila ada kendala administrasi dalam pencairan rekening, Wali Kota membuka opsi bantuan tunai langsung kepada warga, dengan catatan harus tepat sasaran dan tanpa potongan sepeser pun.
“Kalau memang melalui rekening ada keterlambatan, karena buat rekeningnya susah, maka jangan ragu langsung diberikan tunai. Tapi tetap harus benar-benar tersampaikan, tanpa potongan serupiah pun,” bebernya.
Wali Kota juga mengimbau warga untuk melapor langsung jika ada aparatur pemerintah yang lambat atau terkesan menghambat.
“Masyarakat kalau kerja dinas terkait lambat, pak camat dan lurah lambat, langsung lapor ke saya. Harusnya dengan bencana ini kita bisa lebih saling peduli, bukan malah menyusahkan masyarakat,” pungkasnya.
Berdasarkan laporan resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Metro, sebanyak 255 Kepala Keluarga (KK) terdampak oleh angin puting beliung yang menerjang empat kelurahan yaitu Karangrejo, Banjarsari, Purwoasri, dan Purwosari.
Plt Kepala BPBD Kota Metro, Renan Joko Sajarwo merinci kerusakan di Karangrejo sebanyak 118 rumah, Banjarsari, 79 rumah, Purwoasri, 49 rumah, Purwosari 9 rumah.
Dari jumlah tersebut, 18 rumah rusak berat, 63 rusak sedang dan 174 rusak ringan. Mayoritas kerusakan berada pada bagian atap, genting beterbangan, asbes jebol, hingga rumah yang nyaris kehilangan atap sepenuhnya.
“Beberapa rumah hanya menyisakan rangka bangunan. Proses pendataan dan asesmen kami lakukan sejak hari kejadian hingga kemarin, dan itu menjadi dasar untuk menyalurkan bantuan,” jelas Renan.
Tim BPBD juga telah bekerja sama dengan perangkat kelurahan dan para relawan untuk melakukan pemetaan kebutuhan darurat. Pemkot Metro melalui BPBD juga telah mulai menyalurkan bantuan berupa uang tunai dan paket sembako kepada para korban terdampak.
Penyaluran uang tunai dilakukan melalui transfer ke rekening Bank Lampung milik warga, meskipun dalam situasi tertentu, pemberian bantuan tunai langsung juga dilakukan demi percepatan.
“Pemerintah tidak tinggal diam. Kami telah berkoordinasi lintas sektor, dan hari ini Bapak Wali Kota sudah turun langsung ke lokasi untuk menyerahkan bantuan,” tandasnya.
Bencana yang melanda Metro Utara ini menjadi pengingat bahwa cuaca ekstrem bukanlah hal asing lagi di tengah perubahan iklim yang kian tak menentu.
Diperlukan bukan hanya respons cepat, tapi juga perbaikan sistem mitigasi risiko di daerah rawan bencana. Kerja sama antara pemerintah, warga, relawan, dan media menjadi kunci untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal dalam penanganan maupun pemulihan pascabencana. (ADV)