DKP3 Kota Metro Bentuk Tim Khusus Pengawas Hewan Kurban Jelang Idul Adha

0
67a59a76-1a8f-40df-9c92-0a2db0963450

Foto : Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, Heri Wiratno. (Red)

Lingkarmetro.com | METRO – Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro membentuk tim pengawas hewan kurban untuk memastikan pelaksanaan pemotongan hewan berjalan sesuai syariah dan memenuhi standar kesehatan hewan.

Kepala DKP3 Kota Metro, Heri Wiratno mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah komprehensif guna menjaga kualitas dan keamanan daging kurban yang akan dikonsumsi masyarakat.

“Persiapan yang kami lakukan menjelang Idul Adha tahun ini adalah membentuk tim pelaksana monitoring antemortem dan postmortem di setiap kelurahan,” kata Heri saat dikonfirmasi awak media di lahan pertanian Metro Timur, Rabu (5/6/2025).

Menurutnya, tim tersebut bertugas melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban sebelum dan sesudah penyembelihan. Pemeriksaan antemortem dilakukan untuk memastikan hewan dalam kondisi sehat sebelum disembelih.

Sedangkan postmortem dilakukan setelah penyembelihan untuk memverifikasi kondisi organ dalam, termasuk potensi penyakit seperti infeksi parasit atau cacing hati.

Heri menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalin koordinasi erat dengan Ikatan Dokter Hewan Indonesia (IDHI), para pengurus masjid serta stakeholder lainnya. Selain itu, pembinaan kepada panitia kurban di berbagai masjid.

“Kami sudah lakukan pembinaan kepada pengurus masjid tentang tata cara penyembelihan hewan kurban secara syariah. Ini penting agar tidak hanya memenuhi aspek keagamaan, tapi juga menjaga standar kebersihan dan kesehatan,” ujarnya.

Hingga saat ini, DKP3 telah melakukan pemeriksaan postmortem terhadap hewan kurban di enam kelurahan, dengan total sementara sebanyak 127 ekor kambing dan 224 ekor sapi. Angka ini diperkirakan masih akan bertambah mengingat pendataan masih berlangsung hingga hari ini.

Heri juga menekankan pentingnya menelusuri asal-usul hewan kurban serta memastikan sanitasi lokasi penyembelihan. Hal ini dianggap krusial untuk mencegah penyebaran penyakit zoonosis atau penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia.

“Tempat asal hewan dan kebersihan tempat penyembelihan menjadi perhatian utama kami. Kami ingin memastikan masyarakat Metro mengonsumsi daging kurban yang sehat dan aman,” ucapnya.

Salah satu ancaman kesehatan yang menjadi fokus pengawasan tahun ini adalah cacing hati atau dengan nama latin Fasciola hepatica, sejenis parasit yang kerap menyerang organ hati hewan ternak dan berpotensi menular melalui konsumsi daging yang tidak layak.

“Kami akan mengantisipasi ancaman cacing hati dalam pemotongan hewan kurban kali ini. Bila ditemukan tanda-tanda infestasi, maka bagian yang terinfeksi akan langsung dimusnahkan dan tidak dibagikan ke masyarakat,” jelas Heri.

DKP3 juga mengimbau masyarakat, terutama panitia kurban di masjid dan musala, untuk berkoordinasi dengan petugas kesehatan hewan sebelum melakukan penyembelihan. Pemerintah juga membuka kanal pelaporan jika ditemukan hewan yang mencurigakan dari segi kesehatan maupun asal usulnya.

“Kami membuka komunikasi seluas-luasnya. Jangan ragu untuk melapor. Pengawasan ini demi keselamatan bersama dan sebagai bentuk ibadah yang bertanggung jawab,” tandasnya.

Dengan pengawasan ketat dan sinergi lintas sektor, DKP3 Kota Metro berharap pelaksanaan kurban tahun ini dapat berjalan lancar, aman, dan sesuai dengan prinsip-prinsip keagamaan serta kesehatan masyarakat. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *