Muhammad Dandi Resmi Jadi Nahkoda GMNI Lampung 2025–2027

Lingkarmetro.com | METRO — Forum Konferensi Daerah (Konferda) DPD Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Provinsi Lampung resmi menetapkan Muhammad Dandi sebagai Ketua dan Berta Risalia sebagai Sekretaris untuk periode 2025–2027.
Penetapan ini dilakukan secara aklamasi pada malam penutupan konferda yang berlangsung pada 31 Mei 2025, menandai tonggak baru dalam arah perjuangan organisasi mahasiswa berbasis ideologi Marhaenisme ini.
Konferda yang bertema Langkah Baru, Semangat Baru, Meneguhkan Kepemimpinan Inklusif dalam Bingkai Sosio Demokrasi itu diikuti oleh lima Dewan Pimpinan Cabang (DPC), yaitu Bandar Lampung, Metro, Pringsewu, Tanggamus, dan Way Kanan.
Para perwakilan cabang menyatakan bahwa keputusan aklamasi mencerminkan soliditas organisasi serta kepercayaan besar terhadap kepemimpinan Dandi dan Berta.

Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Muhammad Dandi tidak hanya mengucapkan terima kasih, tetapi juga menegaskan visi kepemimpinannya.
Ia menyebut jabatan tersebut bukanlah sekadar prestise, melainkan tanggung jawab ideologis untuk memajukan GMNI sebagai organisasi kader yang progresif dan berpihak pada kaum marhaen.
“Saya menyadari bahwa tanggung jawab ini bukanlah beban yang ringan, melainkan panggilan sejarah yang harus dijalankan dengan integritas, keberanian, dan kecintaan terhadap organisasi,” kata dia, Minggu (1/6/2025).
Dandi dinilai sebagai sosok organisatoris yang tumbuh dari bawah dan telah melalui berbagai jenjang kaderisasi GMNI.
“Kader yang telah ditempa dalam berbagai dinamika organisasi maka yakinlah kita akanmampu menjaga marwah GMNI. Kita berharap bersama agar kepengurusan baru lebih memperhatikan kesenjangan antar cabang, terutama yang berada di wilayah-wilayah pinggiran. Tidak ada lagi pusatisme dalam pengambilan keputusan,” paparnya.
Sementara itu, Berta Risalia sebagai sekretaris terpilih, menyampaikan komitmennya untuk memperkuat struktur organisasi, membangun komunikasi lintas cabang yang lebih cair, serta memastikan program kerja berjalan tidak hanya di atas kertas, tetapi benar-benar menyentuh kader di akar rumput.
“GMNI memiliki sejarah panjang dalam gerakan mahasiswa. Namun tantangannya sekarang adalah bagaimana menjaga relevansi ideologi Marhaenisme di tengah derasnya pragmatisme politik. Kepemimpinan ini akan diuji dalam hal kedepannya,” ungkapnya.
Menurutnya, kepengurusan baru juga perlu mengambil peran lebih aktif dalam mengadvokasi isu-isu rakyat, seperti ketimpangan ekonomi, konflik agraria, dan kebebasan akademik.
Di tengah perubahan besar pasca pandemi dan tantangan sosial-ekonomi di Lampung, GMNI dipandang memiliki peran strategis. Dengan meningkatnya angka pengangguran lulusan perguruan tinggi dan melemahnya literasi politik mahasiswa, GMNI dituntut untuk tidak hanya bersuara di jalan, tapi juga hadir dalam diskursus kebijakan.
Di era digital, GMNI dihadapkan pada tantangan memperluas pengaruh ideologi Marhaenisme ke ruang-ruang media sosial. Beberapa kader menyuarakan pentingnya membangun narasi tandingan terhadap dominasi kapitalisme digital dan apatisme politik.
Dalam konteks ini, Dandi dan Berta diharapkan dapat menginisiasi platform edukasi digital berbasis ideologi yang bisa menjangkau generasi muda dengan cara yang segar dan relevan.
Kepemimpinan baru DPD GMNI Lampung di bawah Muhammad Dandi bukan hanya soal rotasi struktural, tetapi merupakan penanda fase baru perjuangan mahasiswa yang ideologis, solutif, dan menyatu dengan realitas rakyat. (Jerry joel)