Ketahanan Pangan Rejomulyo Jadi Inspirasi Pembangunan Lokal

METRO – Kelurahan Rejomulyo mewakili Kecamatan Metro Selatan dalam Lomba Kelurahan Tingkat Kota Metro yang digelar, Senin (19/5/2025).
Dengan mengusung tema Kelurahan Tangguh Pangan, Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional Menuju Indonesia Emas, Rejomulyo menampilkan berbagai capaian dan inovasi di sektor ketahanan pangan.
Lomba yang diikuti lima kelurahan perwakilan dari masing-masing kecamatan se-Kota Metro ini dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Metro. Turut hadir tim penilai lomba, Plt. Camat Metro Selatan Deddy Hasmara, serta tokoh masyarakat setempat.
Dalam presentasinya, Rejomulyo menyoroti capaian di sektor perikanan, pertanian, dan peternakan sebagai indikator ketahanan pangan berbasis masyarakat.
Di bidang perikanan, Rejomulyo mencatat produksi bibit patin dan lele masing-masing sebanyak 2.627.700 ekor dan 2.538.100 ekor pada tahun 2024. Nilai ekonominya mencapai lebih dari Rp500 juta. Produksi lele konsumsi juga tercatat sebesar 54.200 kilogram, bernilai lebih dari Rp1 miliar.
Sektor pertanian didominasi oleh komoditas padi dengan luas panen mencapai 288 hektar dan produksi mencapai 2.308 ton. Hasil ini memberi nilai ekonomi sebesar Rp12,7 miliar sepanjang tahun 2024.
Adapun di sektor peternakan, populasi ternak mencakup 1.885 ekor kambing, 420 sapi, 148 domba, 30 kambing perah, dan 40 kerbau. Sektor ini menjadi penyangga ekonomi warga sekaligus penunjang kebutuhan protein hewani lokal.
Selain bidang pangan, Kelurahan Rejomulyo juga menampilkan sejumlah program inovatif, seperti pengelolaan bank sampah, pelatihan kader kesehatan, posyandu siklus hidup, serta kegiatan pemberdayaan masyarakat lainnya.
Plt. Camat Metro Selatan, Deddy Hasmara, menyampaikan apresiasi terhadap kinerja pemerintah kelurahan dan partisipasi aktif masyarakat.
“Rejomulyo menunjukkan bagaimana kolaborasi dan gotong royong bisa menjadi kekuatan untuk menjaga ketahanan pangan,” ujarnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kota Metro menambahkan, ketahanan pangan tidak hanya soal produktivitas, tetapi juga soal kesadaran dan konsistensi warga dalam menjaga sumber daya lokal. Ia menekankan pentingnya keterlibatan lintas sektor untuk menjawab tantangan global, termasuk perubahan iklim dan ketidakpastian ekonomi.
Dengan capaian yang dipresentasikan, Rejomulyo berharap bisa meraih predikat terbaik pada lomba kelurahan tahun ini. Namun, lebih dari sekadar kompetisi, warga Rejomulyo ingin menjadikan momentum ini sebagai tonggak menuju kemandirian dan ketangguhan pangan berkelanjutan.
“Kami membangun dari bawah, dari keluarga dan komunitas. Ini bukan hanya soal lomba, ini soal masa depan,” ujar salah seorang tokoh masyarakat Rejomulyo.
Lomba Kelurahan Tingkat Kota Metro merupakan agenda tahunan yang bertujuan memacu kinerja pemerintahan di tingkat kelurahan, serta mendorong partisipasi warga dalam pembangunan lokal. Kelurahan terbaik akan mewakili Kota Metro ke tingkat provinsi. (Jerry Joel)