IMG-20250510-WA0083

METRO – Dalam upaya memperkuat ideologi kebangsaan dan menjaga ketertiban masyarakat, DPRD Provinsi Lampung menggandeng Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Pokdar) Kamtibmas) Kota Metro untuk menggelar Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan ke-1, Sabtu (10/5/2025).

 

Acara yang berlangsung di aula Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, tokoh pemuda, organisasi masyarakat, hingga aparatur pemerintahan.

 

Sosialisasi ini menjadi wadah penting dalam memperkuat pemahaman serta pengamalan nilai-nilai Pancasila di tengah kehidupan bermasyarakat yang penuh dinamika.

 

Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Daerah Pemilihan (Dapil) 3 yang meliputi Metro, Pringsewu, dan Pesawaran, Tondi Muamar Gaddafi Nasution dalam sambutannya menegaskan bahwa peran strategis Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa.

 

“Sebagai bangsa yang majemuk, kita hanya bisa berdiri kokoh jika kita menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah warisan luhur pendiri bangsa, yang harus kita jaga, hayati, dan amalkan dalam setiap aspek kehidupan,” ucapnya Tondi.

 

Tondi juga mengingatkan masyarakat akan tantangan zaman yang semakin kompleks, mulai dari derasnya arus informasi, paham radikalisme, hingga ancaman perpecahan sosial. Ia menekankan bahwa pemahaman ideologi yang benar akan menjadi tameng dalam menghadapi berbagai ancaman tersebut.

 

“Kalau kita memahami Pancasila, maka kita tidak akan mudah dipecah-belah. Justru kita akan semakin kuat, saling menghormati, dan menjaga keutuhan bangsa. Ini kunci menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” lanjutnya.

 

Senada dengan itu, Ketua Pokdar Kamtibmas Kota Metro, Anna Morinda menyampaikan bahwa menjaga Kamtibmas tidak cukup hanya mengandalkan aparat penegak hukum, tetapi memerlukan keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat.

 

“Kamtibmas bukan hanya tanggung jawab polisi, tetapi tanggung jawab kita semua. Salah satu cara efektif adalah dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari keluarga, lingkungan kerja, hingga masyarakat luas,” tegas Anna.

 

Anna juga mengajak masyarakat Metro untuk terus merawat kerukunan antar umat beragama sebagai bentuk pengamalan sila pertama Pancasila.

 

“Jangan biarkan perbedaan menjadi jurang pemisah. Jadikan perbedaan sebagai kekayaan yang saling melengkapi. Kalau kita saling menghargai, tidak mudah terprovokasi, maka Metro akan selalu damai,” tambahnya.

 

Acara sosialisasi ini semakin mendalam dengan kehadiran pemateri, Rahmatull Ummah yang memaparkan esensi Pancasila dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

Dirinya menekankan bahwa Pancasila bukan sekadar dokumen atau hafalan semata, tetapi harus menjadi pedoman dalam perilaku nyata.

 

“Nilai-nilai Pancasila itu hidup, bukan hanya di atas kertas. Jangan hanya dihafal, tetapi harus diamalkan. Di dalamnya ada nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan. Kalau semua itu diterapkan, maka bangsa ini akan punya karakter dan jati diri yang kuat,” jelas Rahmatull.

 

Menurutnya, bangsa yang memiliki identitas dan karakter yang kokoh akan lebih siap menghadapi tantangan global, tanpa kehilangan arah.

 

“Saat kita tahu siapa diri kita, dari mana kita berasal, maka kita akan kokoh berdiri di tengah gelombang dunia yang cepat berubah,” imbuhnya.

 

Acara ini berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab, di mana peserta antusias menyampaikan pertanyaan dan pengalaman terkait penerapan nilai-nilai Pancasila di lingkungan mereka. Di akhir kegiatan, para peserta bersama-sama menyatakan komitmen untuk terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan menjaga Kamtibmas di Kota Metro sebagai wujud nyata cinta tanah air. (Red)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *