Hasil Pembangunan di Metro Cepat Rusak, DPRD Minta DPUTR Benahi Sistem

0
a8e73628-acc8-4765-a87c-ca36122207fd

Foto : Anggota DPRD Kota Metro Dapil Metro Pusat, Yusron Fauzi Saleh saat dikonfirmasi awak media. (Jerry joel/Lingkarmetro)

Lingkarmetro.com | METRO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) memperbaiki sistem rekrutmen kontraktor dan kualitas pembangunan infrastruktur, khususnya jalan, yang cepat mengalami kerusakan.

Fenomena ini menjadi perhatian serius karena terus berulang dalam beberapa tahun terakhir sehingga menimbulkan keresahan ditengah masyarakat.

Hal itu disampaikan oleh Anggota DPRD Daerah Pemilihan (Dapil) Metro Pusat, Yusron Fauzi Saleh alias Icon, dalam wawancara dengan awak media usai melaksanakan reses di Kelurahan Hadimulyo Timur, Sabtu (15/2/2025) malam.

Dalam pertemuan tersebut, banyak warga menyampaikan keluhan terkait kondisi infrastruktur yang semakin memburuk. Salah satu contoh yang mencolok adalah Jalan Kacer di Kelurahan setempat, yang tahun lalu telah diperbaiki sepanjang 183 meter, namun kini sudah mengalami kerusakan kembali.

“Warga di RT 23 mengusulkan perbaikan lanjutan sepanjang 200 meter lagi. Namun, ironisnya, pekerjaan 183 meter yang sudah dikerjakan tahun lalu kini telah rusak. Ini menandakan ada yang perlu diperbaiki dalam pengerjaan proyek tersebut,” kata dia menyampaikan keluhan masyarakat.

Icon menegaskan perlunya keterlibatan masyarakat dalam mengawasi proyek-proyek pembangunan agar kualitas pekerjaan dapat sesuai dengan spesifikasi dan harapan.

“Masyarakat harus ikut proaktif dalam pengawasan, karena dengan begitu dampaknya adalah kualitas pekerjaan yang tidak maksimal. Oleh karena itu, penting bagi warga untuk ikut mengawasi,” ucapnya.

Masalah lain yang menjadi sorotan adalah dugaan lemahnya fungsi pengawasan dari konsultan pengawas dan konsultan perencanaan yang seharusnya memastikan proyek berjalan sesuai standar kualitas.

“Jika infrastruktur yang baru dibangun sudah rusak dalam waktu singkat, maka ada dua kemungkinan, apakah kontraktornya yang perlu melakukan perbaikan, atau pengawasnya yang lalai. Ini masalah klasik yang terus terjadi di Metro,” tegas Icon.

Ia menegaskan bahwa proyek infrastruktur harus dikerjakan oleh kontraktor yang benar-benar profesional dan berkompeten.

“Kami di DPRD akan mendorong agar proyek-proyek ini tidak lagi diberikan kepada pihak yang tidak memiliki kapabilitas. Ini yang kami harapkan dari DPUTR agar lebih selektif dalam memilih rekanan kerja,” ungkapnya.

DPRD Metro meminta DPUTR untuk memperketat seleksi kontraktor agar hanya mereka yang benar-benar profesional yang bisa mengerjakan proyek-proyek pembangunan.

“Semua harus jelas, semua harus profesional. Jika kontraktor bekerja dengan hati nurani dan kecintaan terhadap Kota Metro, maka kualitas pembangunan akan lebih baik. Tidak boleh ada lagi cerita bahwa proyek baru sebulan dua bulan sudah rusak,” bebernya.

Tak hanya itu, masalah irigasi juga menjadi perhatian dalam reses kali ini. Icon menyebut bahwa ada beberapa jaringan air yang diperbaiki, tetapi hanya separuhnya, sehingga tidak memberikan manfaat maksimal bagi warga.

Dengan kepemimpinan Wali Kota baru, DPRD Metro berharap adanya perbaikan signifikan dalam sistem perencanaan dan pelaksanaan proyek infrastruktur.

Icon meminta masyarakat untuk bersabar dan ikut berpartisipasi aktif dalam mengawasi proyek-proyek pembangunan yang akan datang.

“Kami ingin semuanya ditangani dengan baik dan benar. Jika ada perbaikan sistem dalam pemilihan kontraktor dan pengawasan proyek, saya yakin pembangunan di Kota Metro akan lebih berkualitas dan tahan lama,” tandasnya. (Jerry joel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *